Makalah : Teori Pengolahan Informasi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Adapun satu masalah yang sering dihadapi oleh anak didik adalah bagaimana mengingat materi pelajraan yang diberikan oleh guru setelah pulang kerumah,karena ketika ada ujian adanya soal yang mengacu pada materi yang diajarkan kemarin tetapi materinya sudah lupa.kenapa karena materi itu hanya dihapafalkan ,karena seiring berjalan waktu hafalan itu akan hilang dari memori kita. Hampir aktivitas kita setiap harinya ada hal atau tugas-tugas menerima, mengorganisasikan, mengelaborasikan dan mengingat informasi tersebut. Hal seperti inilah yang menjadi asumsi dasar hdan utama dalam pengolahan informasi ini yaitu mendeskripsikan hakikat sistem memori manusia dan menjelaskan cara-cara pengetahuan itu direpresentasikan dan disimpan dalam memori manusia. Memori manusia tidak hanya menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama dan memunculkan kembali saat diperlukan tetapi memori manusia merupakan struktur yang kompleks yang memproses dan mengorganisasikan seluruh pengetahuan manusia. Sehingga memori itu terorganisir dan aktip. Maksudnya aktip itu yaitu bagaimana memori itu menseleksi data sensori dan kemudian diproses , mentransformasi dan menjadi imformasi yang berbermakna.
            Ada tiga struktur proses pengolahan informasi yaiu sensori register, short-term memory, dan long-term memory.sistem seperti ini disebut sistem memori multistage atau multi jenjang. Namun hal ini dianggap sulit untuk mengidentifikasi karakteristik model struktur memorinya seperti seberapa besar kapasitas setiap struktur, unit-unit apa saja yang  ada dalam setiap struktur. Konsep multistage ini dirubah menjadi keaktifan informasi dalam memori kerja.karena tingkat keaktifan memori akan berbeda antara informasi utuh dengan informasi yang terpisah-pisah.kemudian untuk mengetahui cara kerja memori kita dapat melihatnya melalui pembagian memori dalam tiga bentuk yaitu memori episodik, memori semantik, dan memori prosudural.
            Asumsi kedua yang ada dari pengolahan informasi ini  yaitu bagaiman pengetahuan itu dipresentasikan dan diingat.ada dua model dalam asumsi ini yaitu model visual verbal dan model jaringan verbal.model jaringan verbal ini berkembang menjadi model jaringan strukrural dan disini digunakanlah proposisi.proposisi ini hanya mampu menggambarkan bagaimana makna suatu kalimat ,tetapi kognisi manusia dapat dimonitor oleh organisasi pengetahuan yang luas yaitu struktur skema. Ada tiga komponen belajar dalam pengolahan informasi yaitu attending stimuli, encoding stimuli dan storing and retrieving information. Didalam pengolahan informasi ada proses kognisi yng kompleks yang dipelajari yaitu proses pemecahan masalah.suatu masalah muncul ketika ada hambatan untuk menjadikan keadaan sekarang seperti apa yang kita inginkan . begitu juga didalam belajar pasti ada hambatan masalah dalam memecahkn persoalan-persoalan yang tidak semua informasinya kita ketahui sehingga perlu kita untuk menemukan solusinya.
            Pengembangan asumsi –asumsi pembelajaran juga relevan dengan tujuan-tujuan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan struktur kognitip anak dengan penyimpanan pengetahuan yang kaya dan strategi yang efektif untuk membuat keputusan dalam pemecahan masalah jyang mengacu pada pengembangan skema berpikir kita. Adapun aplikasinya didalam pembelajaran PPKn dimana ada dalam proses transfer of learning yaitiu konsep belajar dengan memberikan makna terhadap pengetahuan dan keterampilan untuk diaplikasikan didalam berbagai konteks yang baru. Dalam perspektip pengolahan informasi ada beberapa proses yaitu menerima, mengkode, mengingat, mengeluarkan, dan menerapkan pengetahuan tersebut untuk pemecahan masalah yang muncul.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 asumsi-asumsi apa yang melandasi teori pengolahan informasi ?
1.2.2 bagaimanakah proses pengolahan informasi dalam sistem memori yang multistage ?
1.2.3  model –model apa saja yang ada dalam asumsi pengolahan informasi yaitu bagaimana pengetahuan presentasikan dan diingat ?
1.2.4 apa dan bagaimana komponen-komponen belajar dalam pengolahan informasi ?
1.2.5 apa prinsip-prinsip dalam pembelajaran pemahaman informasi?
1.2.6 apa prinsip-prinsip dalam pembelajaran pemecahan masalah ?
1.2.7 bagaiman teori pengolahan informasi ini diaplikasikan dalam pembelajaran PPKn?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1.3.1 untuk mengetahui asumsi asumsi  yang melandasi teori pengolahan informasi
1.3.2 untuk mengetahui proses pengolahan informasi dalam sistem memori yang multistage
1.3.3 untuk mengetahui model –model apa saja yang ada dalam asumsi pengolahan informasi
1.3.4 untuk mengetahui komponen-komponen belajar dalam pengolahan informasi
1.3.5 untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pembelajaran pemahaman informasi
1.3.6 untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pembelajaran pemecahan masalah
1.3.7 untuk mengetahui bagaimana informasi ini diaplikasikan dalam pembelajaran PPKn



1.4 Mamfaat
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan diatas dapat diambil mamfaat yang berguna untuk menambah pengetahuan bagaimana kita menerima , meelaborasi, mengorganisasikan, dan mengingat informasi tersebut. Tentunya ini sangat berguna dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dikelas.



BAB II
PEMBAHASAN

1.2  Asumsi-asumsi teori pengolahan informasi
            Didalam pengolahan informasi ini ada dua asumsi yang mendasari yaitu :
1. Mendeskripsikan  hakikat sistem memori manusia dan menjelaskan cara-cara bagaimana pengetahuan direpresentasikan dan disimpan dalam memori manusia
2.menjelaskan bagaimana informasi itu di presentasikan dan diingat.
1. Mendeskripsikan  hakikat sistem memori manusia dan menjelaskan cara-cara bagaimana pengetahuan direpresentasikan dan disimpan dalam memori manusia
Setiap manusia mempunyai alat pengingat yaitu memori , pada awalnya memori manusia dianggap hanya memiliki fungsi untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama dan dimunculkan kembali bila diperlukan.Pandangan ini kemudian berubah dimana memori manusia adalah suatu struktur yang kompleks yang memproses dan mengorganisasikan seluruh pengetahuan manusia.oleh karena itu memori itu suatu sistem yang terorganisir dan aktip.aktip disini maksudnya adalah bahwa memori aktip menseleksi data-data yang kemudian diproses , mentranformasi informasi menjadi informasi yang bermakna kemudian menyimpan informasi terseebut dalam memori jangka panjang. Sistem memori yang aktive ini memiliki proses yang multistage. Ada tiga struktur dalam sistem memori ini yaitu :
-sensori register : sebagai pencatat sensori, ketika kita menerima banyak sinyal data baik visual ataupun audio , ada beberapa data yang terekam dalam sensori register dan sebagian data tidak terekam atau hilang. Yang terekam hanya 0,5-2,0 detik saja dalam sensory register pada bagian sort-term memory.
- short term memory / memori kerja : sebagai pemroses informasi, disini data yang 0,5-2,0 detik itu diproses lebih lanjut dan bisa bertahan hingga 20 detik. Disinilah adanya encoding dan transformasi sehingga informasi itu bermakna.
- long –term memory : sebagai penyimpan data dan diintegrasikan kedalam bagian dari sistem pengetahuan.
Yang menjadi alasan dari asumsi pertama ini yaitu apabila informasi itu hanya dihafalkan maka seiring perjalanan waktu maka informasi tersebut akan hilang.
            Dari memori sistem multi stage tersebut menurut para ahli sulit untuk diidentifikasikan karakteristiknya pada tiap-tiap jenjang dalam strukturnya, kareana itu konsep multi stage ini dirubah dengan melihat aktip atau tidaknya informasi dalam memori.karena tingkat keaktifan memori kerja antara informasi yang terpisah dengan informasi yang utuh , seperti mengingat nomer hp dengan mengingat sebuah puisi. Makin kurang bermakna informasi  itu maka makin tinggi pula aktivitas memori kita untuk menginbgatnya , tetapi makin bermakna dan telah tersimpan dimemori jangka panjang maka makin mudah untuk mengingatnya dan aktiv di memori.
            Untuk mengetahui caranya kerja memori dapat kita kenali melalui 3 bentuk memori yaitu :
-          Memori episodik : memori yang berkaitan dengan rangkean pristiwa misal sejarah
-          Memorisemantik : memori yang berkaitan dengan konsep atau definisi tertentu
-          Memori prosudural : memori yang berkaitan dengan langkah-langkah suatu tindakan atu keterampilan.

2.menjelaskan bagaimana informasi itu di presentasikan dan diingat
Asumsi ini memiliki mekanisme bagaimana informasi itu di simbolisasikan dan ditransformasikan sehingga mudah diingat . artinya informasi itu disederhanalkan menjadi simbol-simbol. Ada dua mekanisme yang diajukan oleh para ahli yaitu :
1.model visual –verbal
2.model jaringan
Yang pertama model visual –verbal ini memiliki karakteristik dimana informasi itu dipresentasikan dan diingat dalam memori jangka panjang menjadi dua bentuk yang berbeda tetapi saling terkait. Seperti objek-objek konkrit seperti anjing , sepeda pesawat dan lainnya bisa kita presentasikan secara visual. Kalau berupa konsep seperti demolkrasi , HAM, itu kita bisa presentasikan secara verbal. Hal ini tergantung daripada kemam puan personal untuk memproses stimuli visual dan verbal.
Yang kedua model jaringan verbal yng menganggap bahwa informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang itu adalah terutama berbentuk sistem memori verbal sedangkan pencitraannya direkonsruksi dari kode-kode verbal tersebut. Model ini berkembang dari model proposisi sebagai penghubung dua konsep atau lebih. Model jaringan verbal ini kemudian berkembang menjadi model jaringan struktural. Disini masih digunakan proposisi sebai unit terkecil dari makna.
            Proposisi itu hanya digunakan untuk menggambarkan makna dalam kalimat saja namun kognisi manusia dapat bekerja itu dimonitor oleh organisasi pengetahuan terluas yang disebut strukture skema. Skema ini bisa dijadikan landasan dalam mengorganisasikan pengetahuan baru menjadi suatu integritas yang bermakna. Setiap orang mempunya skema pemikiran yang berbeda ,sehingga informasi itu akan di organisasikan sesui akema pemikirannya.informasi yang baru yang masuk maka akan diintegrasikan sesaui dengan harapannya yang muncul dalam struktur skema pemikirannya dalam hal ini disebut modifikasi informasi. Skema dapat mengambil dua bentuk yaitu skripsi dan generalisasi, skripsi yaitu informasi umum yang ditemukan dalam kejadian yang dialami berulang dan familiar baginya. Misal bagaiman prosudural main game di komputer. Sedangkan generalisasi merupakan informasi umum dari konsep yang bersifat abstract.

2.2 komponen –komponen belajar dalam pengolahan informasi
Ada tiga komponen belajar yang penting dalam teori pengolahan informasi yaitu :
1.attending stimulli
2. encoding stimulli
3. storing and retrieving stimulli
1.attending stimulli
Attending stimulli merupakan proses awal yang sangat penting dalam proses belajar. Ketika stimulli diterima dari lingkungannya , begitu menyentuh indra dan dan disadari data ini langsung dikirim ke register sensory , hanya sebagian data saja yang dapat ditangkap kemudian diproses bila informasi atau data itu diperlukan akan diproses lebih lanjut . setiap informasi akan dikenali dahulu polanya untuk pemaknaan yang disebut pattern recognitiong sebagai suatu pencitraan yang sudah jadi . pro ses pengenalan pola ini berlangsung simultan. Ketika kita melihat gambar gajah , maka secara langsung kita bisa mengenali bahwa itu adalah binatang gajah yng besar.
2. encoding stimulli
Suatu proses yang paling penting dalam proses belajar yaitu encoding stimulli, encoding stimulli ini merupakan proses mentransformasi informasi di memori kerja. Dalam proses transformasi ini apabila telah berhasil maka akan memudahkan kita untuk memunculkan kembali informasi itu jika dibuktuhkan karena telah disimpan di memori jangka panjang. Ada tiga faktor yang mempengaruhi proses encoding ini yaitu ;
-          Faktor skema : yang di gunakan untuk menstruktur informasi yang utuh dan bermakna.
-          Faktor perhatian : digunakan untuk mengontrol informasi kusus yang akan di kode, dalam pembelajaran misalnya dengan memberikan tujuan pembelajaran akan merangsang perhatian siswa terhadap apa yang akan dipelajari.
-          Tingkat  Kedalaman proses :  dapat membantu pembentukan makna yang lebih mendasar. Makin dalam proses pengolahan informasi maka semakin besar pula kemampuan memori mengingat informasi.
Ada dua pendekatan didalam melakukan proses pengkodean sitimulus yaitu:
1. pengulangan dasar (primary rehearsal)
2. pengulangan elaboratif ( elaborative rehearsal)
Contoh pengulangan dasar yaitu mengingat nama tempat, tahun, rumus dan nama hewan, sedangkan untuk pengulangan elaboratif adalah mengubah informasi deklaratif menjadi bentuk sekema, gambar, grafik, dll. Pengulangan dasar sangat mudah dilakukan tetapi hasilnya tidak efektif. Suatu informasi jika hanya dihulang secara verbal maka hasilnya hanya sekedar hapalan. Sedangkan pengulangan elaboratif dapat dilakukan antara lain dengan memodifikasi informasi sehingga berkaitan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya dan mentranspormasi kedalam bentuk-bentuk yang lain sehingga mudah diingat. Dengan tiga cara ini sesungguhnya informasi yang baru dibuat berkaitan dengan banyak seni yaitu berkaitan dengan sekema berpikir seseorang, berkaitan dengan pengalaman sebelumnya, berkaitan dengan kemungkinan aplikasi informasi tersebut dan berkaitan dengan berbagai bentuk simbol.
Haikat belajar kompleks
Proses koniksi yang dipelajari dalam pengolahan informasi adalah belajar pemecahan maasalah. Masalah itu muncul akibat hambatan untuk menjadikan keadaan sekarang menjadi keadaan yang diinginkan. Model-model pemecahan masalah yang dihasilkan oleh para akhli antara lain:
1. pemecahan masalah pada umumnya
2. model penemuan masalah.
Anatara kedua model pemecahan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Ada beberapa tehnik elaborating encoding yang telah dikembangkan oleh para pakar  seperti yang pertama  proposisi verbal dapat dilakukan antara lain dengan menghubungkan dan membandingkan konsep yang satu dengan yang lainnya dan memformulasikan satu synopsis atau ringkasan suatu materi. Yang kedua atrategi imagery yang dilakukan dengan mengaitkan suatu informasi verbal dengan bayangan gambar tertentu jadi kita harus membuat pencitraan visual dalam pikiran kita atas informasi verbal tersebut. Yang ketiga yaitu strategi mnemonic yaitu yaitu strategi yang digunakan untuk membantu kemampuan mengingat dengan menghubungkan informasi yang baru dengan informasi yang telah dipelajari
3 storing and retrieving information
Pada umumnya informasi yang disimpan dalam long –term memory adalah berbentuk ringkasan atau simpulan. Untuk memunculkannya cukup dengan mengingat elemen kuncinya tanpa harus mengingat keseluruhannya. Didalam kehidupan sehari –hari proses memanggil informasi pada tingkat tertentu tergantung kepada bentuk informasi yang disimpan dan hubungan informasiinformasi tersebut dengan materi yang telah ada dalam memori jangka panjang.


Model-model pemecahan masalah yang lain ada exspert problem solver dan novice problem solver.
2.3  Prinsip-prinsip Pembelajaran Pemahaman Informasi
Adapun tujuan pembelajaran pada umumnya adalah untuk mengembangkan struktur kognitif anak dengan mengembangkan penyimpanan pengetahuan yang dan pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah . hal ini mengacu pada pengembangan skema berpikir siswa. Adapun komponen yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran yaitu membingbing penerimaan stimuli baru oleh siswa, memudahkan siswa melakukan encoding, memberdayakan kemampuan siswa untuk menerima, mengingat dan mengeluarkan kembali imformasi tersebut.
Didalam pembelajaran , yang pertama harus kita lakukan adalah mengarahkan perhatian siswa , hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1 .Tujuan-tujuan kusus pembelajaran : kita nyampaikan tujuan pembelajaran sehingga secara otomatis siswa dapat mengidentifikasi dan memperhatikan spek aspek penting materi pembelajaran yang baru ini. Tetapi tujuan pembelajaran salah diformulasikan maka siswa akan hanya menguasai detail informasi yang tidak bermakna.
2. tehnik advance organizer : dimana diawal pembelajaran diberikan ringkasan materi baik secara verbal maupun visual hal ini untuk membantu siswa untuk menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan baru dalam materi baru. Oleh karena itu advance organizer ini menyediakan suatu kerangka konseptual untuk pembelajaran materi baru dan memudahkan siswa dalam melakukan proses encoding.
Didalam pembelajaran komponen penting kedua yang harus kita lakukan yaitu proses encoding. Proses encoding ini berfungsi untuk menyiapkan informasi baru yang dapat disimpan dalam memori jangka panjang. Harus ada konstruksi elaborasi pengetahuan yang tumpang tindih agar mudah untuk pemanggilan selanjutnya. Agar encoding ini dapat berhasil harus mempertimbangkan dua hal yaitu ketersediaan informasi yang memadai dan bermakna dalam memori jangka panjang dan pentranferan pengetahuan ini ke memori jangka pendek untuk pengintegrasian dengan pengetahuan yang baru.
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi siswa dalm encoding ini , seperti :
-pendekatan b imbingan berdasarka pembelajaran ( instruction –based aids )dapat dilakukan melalui advance organizer , pemberian sinonim untuk kata-kata sulit , peertanyaan penting dalam teks sebagai penekanan , pemberian ringkasan bab.
- bimbingan yang berorientasi pada siswa ( learner- based aids ) dengan pengggunann syarat-syarat verbal atau visual untuk meningkatkan proses encoding. Seperti penggunaan akronim ataupun katagori-katagori yang berurutan .
Penggunaan kata kunci ( keys word) juga dapat membantu siswa mengingat fakta-fakta , konsep-konsep serta hubungan antara konsep. Selain itu ada juga self referencing , disini informasi yang hendak di[pelajari dihubungkan dengan pribadi siswa.
Selain pendekatan diatas dapat juga dilakukan melalui diskusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman materi. Karena bias saling bertukar informasi dan pengetahuan awal serta pengalaman yang akan nanti dikonstuksikan menjadi hubungan setiap teks yang dibaca dengan pengetahuan awal yang berbeda-beda dari setiap siswa dan skema pemikiran yang berbeda akan diintegrasikan dalam skema seorang siswa sesuai skema yang diharapkannya.
Didalam pembelajaran komponen ketiga yang penting yaitu membantu siswa menyimpan informasi dan mengeluarkan kembali ketika diperlukan kapan saja( facilitating storage and retrieval) hal inidapat dilakukan dengan mengembangkan kemampuan siswa dalam strategi belajar. Dengan strategi belajar yang tepat maka siswa akan dapat menghadapi hambatan dalam proses belajar misalnya konsep yang abtrak., kesalahan contoh, inkonsistensi teks. Sehinnga strategi ini harus diajarkan seiring berlangsungnya pembelajaran., strategi ini harus dimodelkan oleh guru secara detail dan exsplesit serta cara pelaksanaan strategi tersebut, siswa praktik dengan strategi itu dengan umpan balik masing-masing siswa.
2.4  Prinsip-prinsip pembelajaran pemecahan masalah
Untuk pembelajaran pemecahan masalah perlu adanya pengembangan struktur pengetahuan yang kaya dan terintegrasi dalam domain pemecahan masalah sehingga perlu memiliki pengetahuan skematik dan kreativitas pemecahan masalah.kedua harus ,mempunyai prinsip-prinsip tertentu dalam brbagi kontek bias diilustrasikan.kemudian adanya analisis strategi pemecahan masalah oleh siswa. Sehingga untuk tercapainya pembelajaran pemecahan masalah perlu adanya perubahan kurikulum srukturnya agar relevan dengan kemampuan yang hendak dikembangkan dalam pemecahan masalah.
6.1 Aplikasi dalam pembelajaran PPKn
Didalam aplikasi ini akan dibedakan antara tujuan pemahaman konsep dengan orientasi untuk pemecahan masalah. Didalam pengolahan informasi pembelajaran PPKn meliputi menerima, mengkode, mengingat, mengeluarkan kembali dan terakhir penerapan pengetahuan untuk pemecahan masalah yang muncul. Sehinggga transfer of learning dan belajar bagaimana caranya belajar ada dalam pembelajaran PPKn. Transfer of learning ini dimaksudkan untul memberikan makna terhadap pengetahuan ataupun keterampilan untuk dapat diaplikasiakan ke berbagai konteks yang baru. Proses transfer itu tidak akan dapat berjalan apabila siswa tidak dapat mengaktifkan dan mengambangkan skemanya.artinya pengetahuan yang dipelajari tidak dapat diintegrasikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Hal ini karena belajar dengan menghafal bukan dengan pemahaman, hnya menguasai konsep yang terbatas .sehingga pembelajaran strategi belajar pemehaman informasi diperlukan.
            Belajar bagaimana caranya belajar mengacu pada konsep metakognisi yaitu suatu kemampuan atau kompetensi yang diperlukan untuk mengarahkan belajar, mengingat dan berpikir. Serta menemukan strategi belajar untiuk pemahaman, pemecahan masalah.
Adapun pengembangan strategi belajar untuk pemahaman konsep adapun tiga langkah yang harus dilalui yaitu :
1.mengembnagkan isyarat untuk menerima konsep baru dalam pembelajaran PPKn
2. memilih dan mengembangkan dukungan konseptual yang memudahkan proses encoding informasi
3. mengembangkan isyarat yang membantu siswa untuk merespon informasi yang sudah dipelajari.
            Adapun langkah langkah pengembangan pembelajaran pemecahan masalah dapt dilakukan dengan tiga langkah seperti :
  1. Analisis hakikat masalah
  2. Analsis perilaku pemecahan masalah pemula
  3. Sampaikan masalah kepada siswa dan terapkan strategi untuk membantu siswa memecahkan masalah

BAB III
PENUTUP
1.1  Kesimpulan
Adapun asumsi dasar hdan utama dalam pengolahan informasi ini yaitu mendeskripsikan hakikat sistem memori manusia dan menjelaskan cara-cara pengetahuan itu direpresentasikan dan disimpan dalam memori manusia. Memori manusia tidak hanya menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama dan memunculkan kembali saat diperlukan tetapi memori manusia merupakan struktur yang kompleks yang memproses dan mengorganisasikan seluruh pengetahuan manusia. Sehingga memori itu terorganisir dan aktip. Maksudnya aktip itu yaitu bagaimana memori itu menseleksi data sensori dan kemudian diproses , mentransformasi dan menjadi imformasi yang berbermakna.
Ada tiga struktur proses pengolahan informasi yaiu sensori register, short-term memory, dan long-term memory.sistem seperti ini disebut sistem memori multistage atau multi jenjang. Namun hal ini dianggap sulit untuk mengidentifikasi karakteristik model struktur memorinya seperti seberapa besar kapasitas setiap struktur, unit-unit apa saja yang  ada dalam setiap struktur. Konsep multistage ini dirubah menjadi keaktifan informasi dalam memori kerja.karena tingkat keaktifan memori akan berbeda antara informasi utuh dengan informasi yang terpisah-pisah.kemudian untuk mengetahui cara kerja memori kita dapat melihatnya melalui pembagian memori dalam tiga bentuk yaitu memori episodik, memori semantik, dan memori prosudural.
Didalam setiap pembelajaran proses pengolahan informasi harus berjalan agar pengetahuan yang didapat bisa bermakna dan tersimpan dalam memori jangka panjang. Begitu pentingnya kita Untuk memiliki strategi pembelajaran sehingga kita mampu mengelaaborasi, dan mengatasi hambatan yang ada dalam pembelajaran. Encoding proses merupakan komponen belajar yang paling penting karena pada encoding stimulli inilah informasi yang ada dalam memori kerja di kodekan dan ditransformasikan untuk memberikan makna terhadap informasi itu kemudian siap untuk disimpan dalam long-term memory dan diterapkan kapan saja dibutuhkan
1.2 Saran
Untuk lebih memahami materi ini memerlukan proses pemahaman yang mendalam dalam proses pendalaman informasi. Untuk memahaminya bisa dengan bantuan even organizer untuk lebih mudah memahami essensi dari teori pengolahahan informasi.





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah : Teori Pengolahan Informasi"

Post a Comment

|Dukung kami dengan memberikan komentar yang membangun|