Makalah : Teori Pengolahan Informasi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adapun satu masalah yang sering
dihadapi oleh anak didik adalah bagaimana mengingat materi pelajraan yang
diberikan oleh guru setelah pulang kerumah,karena ketika ada ujian adanya soal
yang mengacu pada materi yang diajarkan kemarin tetapi materinya sudah lupa.kenapa
karena materi itu hanya dihapafalkan ,karena seiring berjalan waktu hafalan itu
akan hilang dari memori kita. Hampir aktivitas kita setiap harinya ada hal atau
tugas-tugas menerima, mengorganisasikan, mengelaborasikan dan mengingat
informasi tersebut. Hal seperti inilah yang menjadi asumsi dasar hdan utama
dalam pengolahan informasi ini yaitu mendeskripsikan hakikat sistem memori
manusia dan menjelaskan cara-cara pengetahuan itu direpresentasikan dan
disimpan dalam memori manusia. Memori manusia tidak hanya menyimpan informasi
dalam jangka waktu yang lama dan memunculkan kembali saat diperlukan tetapi
memori manusia merupakan struktur yang kompleks yang memproses dan
mengorganisasikan seluruh pengetahuan manusia. Sehingga memori itu terorganisir
dan aktip. Maksudnya aktip itu yaitu bagaimana memori itu menseleksi data
sensori dan kemudian diproses , mentransformasi dan menjadi imformasi yang
berbermakna.
Ada tiga struktur proses pengolahan
informasi yaiu sensori register, short-term memory, dan long-term memory.sistem
seperti ini disebut sistem memori multistage atau multi jenjang. Namun hal ini
dianggap sulit untuk mengidentifikasi karakteristik model struktur memorinya
seperti seberapa besar kapasitas setiap struktur, unit-unit apa saja yang ada dalam setiap struktur. Konsep multistage
ini dirubah menjadi keaktifan informasi dalam memori kerja.karena tingkat
keaktifan memori akan berbeda antara informasi utuh dengan informasi yang
terpisah-pisah.kemudian untuk mengetahui cara kerja memori kita dapat
melihatnya melalui pembagian memori dalam tiga bentuk yaitu memori episodik,
memori semantik, dan memori prosudural.
Asumsi kedua yang ada dari
pengolahan informasi ini yaitu bagaiman
pengetahuan itu dipresentasikan dan diingat.ada dua model dalam asumsi ini
yaitu model visual verbal dan model jaringan verbal.model jaringan verbal ini
berkembang menjadi model jaringan strukrural dan disini digunakanlah
proposisi.proposisi ini hanya mampu menggambarkan bagaimana makna suatu kalimat
,tetapi kognisi manusia dapat dimonitor oleh organisasi pengetahuan yang luas
yaitu struktur skema. Ada tiga komponen belajar dalam pengolahan informasi
yaitu attending stimuli, encoding stimuli dan storing and retrieving
information. Didalam pengolahan informasi ada proses kognisi yng kompleks yang
dipelajari yaitu proses pemecahan masalah.suatu masalah muncul ketika ada
hambatan untuk menjadikan keadaan sekarang seperti apa yang kita inginkan .
begitu juga didalam belajar pasti ada hambatan masalah dalam memecahkn
persoalan-persoalan yang tidak semua informasinya kita ketahui sehingga perlu
kita untuk menemukan solusinya.
Pengembangan asumsi –asumsi
pembelajaran juga relevan dengan tujuan-tujuan belajar yang bertujuan untuk
mengembangkan struktur kognitip anak dengan penyimpanan pengetahuan yang kaya
dan strategi yang efektif untuk membuat keputusan dalam pemecahan masalah jyang
mengacu pada pengembangan skema berpikir kita. Adapun aplikasinya didalam
pembelajaran PPKn dimana ada dalam proses transfer of learning yaitiu konsep
belajar dengan memberikan makna terhadap pengetahuan dan keterampilan untuk
diaplikasikan didalam berbagai konteks yang baru. Dalam perspektip pengolahan
informasi ada beberapa proses yaitu menerima, mengkode, mengingat,
mengeluarkan, dan menerapkan pengetahuan tersebut untuk pemecahan masalah yang
muncul.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
asumsi-asumsi apa yang melandasi teori pengolahan informasi ?
1.2.2
bagaimanakah proses pengolahan informasi dalam sistem memori yang multistage ?
1.2.3 model –model apa saja yang ada dalam asumsi
pengolahan informasi yaitu bagaimana pengetahuan presentasikan dan diingat ?
1.2.4 apa dan
bagaimana komponen-komponen belajar dalam pengolahan informasi ?
1.2.5 apa
prinsip-prinsip dalam pembelajaran pemahaman informasi?
1.2.6 apa prinsip-prinsip
dalam pembelajaran pemecahan masalah ?
1.2.7 bagaiman
teori pengolahan informasi ini diaplikasikan dalam pembelajaran PPKn?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan
yang ingin dicapai yaitu :
1.3.1 untuk
mengetahui asumsi asumsi yang melandasi
teori pengolahan informasi
1.3.2 untuk
mengetahui proses pengolahan informasi dalam sistem memori yang multistage
1.3.3 untuk
mengetahui model –model apa saja yang ada dalam asumsi pengolahan informasi
1.3.4 untuk
mengetahui komponen-komponen belajar dalam pengolahan informasi
1.3.5 untuk
mengetahui prinsip-prinsip dalam pembelajaran pemahaman informasi
1.3.6 untuk
mengetahui prinsip-prinsip dalam pembelajaran pemecahan masalah
1.3.7 untuk
mengetahui bagaimana informasi ini diaplikasikan dalam pembelajaran PPKn
1.4 Mamfaat
Berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan diatas dapat diambil mamfaat yang berguna untuk
menambah pengetahuan bagaimana kita menerima , meelaborasi, mengorganisasikan,
dan mengingat informasi tersebut.
Tentunya ini sangat berguna dalam menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar dikelas.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.2
Asumsi-asumsi teori pengolahan informasi
Didalam pengolahan informasi ini ada
dua asumsi yang mendasari yaitu :
1.
Mendeskripsikan hakikat sistem memori
manusia dan menjelaskan cara-cara bagaimana pengetahuan direpresentasikan dan
disimpan dalam memori manusia
2.menjelaskan
bagaimana informasi itu di presentasikan dan diingat.
1. Mendeskripsikan hakikat sistem memori manusia dan menjelaskan
cara-cara bagaimana pengetahuan direpresentasikan dan disimpan dalam memori
manusia
Setiap manusia
mempunyai alat pengingat yaitu memori , pada awalnya memori manusia dianggap
hanya memiliki fungsi untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama
dan dimunculkan kembali bila diperlukan.Pandangan ini kemudian berubah dimana
memori manusia adalah suatu struktur yang kompleks yang memproses dan
mengorganisasikan seluruh pengetahuan manusia.oleh karena itu memori itu suatu
sistem yang terorganisir dan aktip.aktip disini maksudnya adalah bahwa memori
aktip menseleksi data-data yang kemudian diproses , mentranformasi informasi
menjadi informasi yang bermakna kemudian menyimpan informasi terseebut dalam
memori jangka panjang. Sistem memori yang aktive ini memiliki proses yang
multistage. Ada tiga struktur dalam sistem memori ini yaitu :
-sensori
register : sebagai pencatat sensori, ketika kita menerima banyak sinyal data
baik visual ataupun audio , ada beberapa data yang terekam dalam sensori
register dan sebagian data tidak terekam atau hilang. Yang terekam hanya
0,5-2,0 detik saja dalam sensory register pada bagian sort-term memory.
- short term
memory / memori kerja : sebagai pemroses informasi, disini data yang 0,5-2,0
detik itu diproses lebih lanjut dan bisa bertahan hingga 20 detik. Disinilah
adanya encoding dan transformasi sehingga informasi itu bermakna.
- long –term
memory : sebagai penyimpan data dan diintegrasikan kedalam bagian dari sistem
pengetahuan.
Yang menjadi
alasan dari asumsi pertama ini yaitu apabila informasi itu hanya dihafalkan
maka seiring perjalanan waktu maka informasi tersebut akan hilang.
Dari memori sistem multi stage
tersebut menurut para ahli sulit untuk diidentifikasikan karakteristiknya pada
tiap-tiap jenjang dalam strukturnya, kareana itu konsep multi stage ini dirubah
dengan melihat aktip atau tidaknya informasi dalam memori.karena tingkat
keaktifan memori kerja antara informasi yang terpisah dengan informasi yang
utuh , seperti mengingat nomer hp dengan mengingat sebuah puisi. Makin kurang
bermakna informasi itu maka makin tinggi
pula aktivitas memori kita untuk menginbgatnya , tetapi makin bermakna dan
telah tersimpan dimemori jangka panjang maka makin mudah untuk mengingatnya dan
aktiv di memori.
Untuk mengetahui caranya kerja memori
dapat kita kenali melalui 3 bentuk memori yaitu :
-
Memori episodik :
memori yang berkaitan dengan rangkean pristiwa misal sejarah
-
Memorisemantik : memori
yang berkaitan dengan konsep atau definisi tertentu
-
Memori prosudural :
memori yang berkaitan dengan langkah-langkah suatu tindakan atu keterampilan.
2.menjelaskan bagaimana
informasi itu di presentasikan dan diingat
Asumsi ini
memiliki mekanisme bagaimana informasi itu di simbolisasikan dan
ditransformasikan sehingga mudah diingat . artinya informasi itu
disederhanalkan menjadi simbol-simbol. Ada dua mekanisme yang diajukan oleh
para ahli yaitu :
1.model visual
–verbal
2.model jaringan
Yang pertama
model visual –verbal ini memiliki karakteristik dimana informasi itu
dipresentasikan dan diingat dalam memori jangka panjang menjadi dua bentuk yang
berbeda tetapi saling terkait. Seperti objek-objek konkrit seperti anjing ,
sepeda pesawat dan lainnya bisa kita presentasikan secara visual. Kalau berupa
konsep seperti demolkrasi , HAM, itu kita bisa presentasikan secara verbal. Hal
ini tergantung daripada kemam puan personal untuk memproses stimuli visual dan
verbal.
Yang kedua model
jaringan verbal yng menganggap bahwa informasi yang disimpan dalam memori
jangka panjang itu adalah terutama berbentuk sistem memori verbal sedangkan
pencitraannya direkonsruksi dari kode-kode verbal tersebut. Model ini
berkembang dari model proposisi sebagai penghubung dua konsep atau lebih. Model
jaringan verbal ini kemudian berkembang menjadi model jaringan struktural. Disini
masih digunakan proposisi sebai unit terkecil dari makna.
Proposisi itu hanya digunakan untuk
menggambarkan makna dalam kalimat saja namun kognisi manusia dapat bekerja itu
dimonitor oleh organisasi pengetahuan terluas yang disebut strukture skema.
Skema ini bisa dijadikan landasan dalam mengorganisasikan pengetahuan baru
menjadi suatu integritas yang bermakna. Setiap orang mempunya skema pemikiran
yang berbeda ,sehingga informasi itu akan di organisasikan sesui akema
pemikirannya.informasi yang baru yang masuk maka akan diintegrasikan sesaui
dengan harapannya yang muncul dalam struktur skema pemikirannya dalam hal ini
disebut modifikasi informasi. Skema dapat mengambil dua bentuk yaitu skripsi
dan generalisasi, skripsi yaitu informasi umum yang ditemukan dalam kejadian
yang dialami berulang dan familiar baginya. Misal bagaiman prosudural main game
di komputer. Sedangkan generalisasi merupakan informasi umum dari konsep yang
bersifat abstract.
2.2 komponen –komponen belajar dalam pengolahan
informasi
Ada tiga
komponen belajar yang penting dalam teori pengolahan informasi yaitu :
1.attending
stimulli
2. encoding
stimulli
3. storing and
retrieving stimulli
1.attending stimulli
Attending
stimulli merupakan proses awal yang sangat penting dalam proses belajar. Ketika
stimulli diterima dari lingkungannya , begitu menyentuh indra dan dan disadari
data ini langsung dikirim ke register sensory , hanya sebagian data saja yang
dapat ditangkap kemudian diproses bila informasi atau data itu diperlukan akan
diproses lebih lanjut . setiap informasi akan dikenali dahulu polanya untuk
pemaknaan yang disebut pattern recognitiong sebagai suatu pencitraan yang sudah
jadi . pro ses pengenalan pola ini berlangsung simultan. Ketika kita melihat
gambar gajah , maka secara langsung kita bisa mengenali bahwa itu adalah
binatang gajah yng besar.
2. encoding stimulli
Suatu proses
yang paling penting dalam proses belajar yaitu encoding stimulli, encoding
stimulli ini merupakan proses mentransformasi informasi di memori kerja. Dalam
proses transformasi ini apabila telah berhasil maka akan memudahkan kita untuk
memunculkan kembali informasi itu jika dibuktuhkan karena telah disimpan di
memori jangka panjang. Ada tiga faktor yang mempengaruhi proses encoding ini
yaitu ;
-
Faktor skema : yang di
gunakan untuk menstruktur informasi yang utuh dan bermakna.
-
Faktor perhatian : digunakan
untuk mengontrol informasi kusus yang akan di kode, dalam pembelajaran misalnya
dengan memberikan tujuan pembelajaran akan merangsang perhatian siswa terhadap
apa yang akan dipelajari.
-
Tingkat Kedalaman proses : dapat membantu pembentukan makna yang lebih
mendasar. Makin dalam proses pengolahan informasi maka semakin besar pula
kemampuan memori mengingat informasi.
Ada dua
pendekatan didalam melakukan proses pengkodean sitimulus yaitu:
1. pengulangan
dasar (primary rehearsal)
2. pengulangan
elaboratif ( elaborative rehearsal)
Contoh
pengulangan dasar yaitu mengingat nama tempat, tahun, rumus dan nama hewan,
sedangkan untuk pengulangan elaboratif adalah mengubah informasi deklaratif
menjadi bentuk sekema, gambar, grafik, dll. Pengulangan dasar sangat mudah
dilakukan tetapi hasilnya tidak efektif. Suatu informasi jika hanya dihulang
secara verbal maka hasilnya hanya sekedar hapalan. Sedangkan pengulangan elaboratif
dapat dilakukan antara lain dengan memodifikasi informasi sehingga berkaitan
dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya dan mentranspormasi kedalam
bentuk-bentuk yang lain sehingga mudah diingat. Dengan tiga cara ini
sesungguhnya informasi yang baru dibuat berkaitan dengan banyak seni yaitu
berkaitan dengan sekema berpikir seseorang, berkaitan dengan pengalaman
sebelumnya, berkaitan dengan kemungkinan aplikasi informasi tersebut dan
berkaitan dengan berbagai bentuk simbol.
Haikat belajar
kompleks
Proses koniksi
yang dipelajari dalam pengolahan informasi adalah belajar pemecahan maasalah.
Masalah itu muncul akibat hambatan untuk menjadikan keadaan sekarang menjadi
keadaan yang diinginkan. Model-model pemecahan masalah yang dihasilkan oleh
para akhli antara lain:
1. pemecahan
masalah pada umumnya
2. model
penemuan masalah.
Anatara kedua
model pemecahan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Ada
beberapa tehnik elaborating encoding yang telah dikembangkan oleh para
pakar seperti yang pertama proposisi verbal dapat dilakukan antara lain
dengan menghubungkan dan membandingkan konsep yang satu dengan yang lainnya dan
memformulasikan satu synopsis atau ringkasan suatu materi. Yang kedua atrategi
imagery yang dilakukan dengan mengaitkan suatu informasi verbal dengan bayangan
gambar tertentu jadi kita harus membuat pencitraan visual dalam pikiran kita
atas informasi verbal tersebut. Yang ketiga yaitu strategi mnemonic yaitu yaitu
strategi yang digunakan untuk membantu kemampuan mengingat dengan menghubungkan
informasi yang baru dengan informasi yang telah dipelajari
3 storing and retrieving information
Pada
umumnya informasi yang disimpan dalam long –term memory adalah berbentuk
ringkasan atau simpulan. Untuk memunculkannya cukup dengan mengingat elemen
kuncinya tanpa harus mengingat keseluruhannya. Didalam kehidupan sehari –hari
proses memanggil informasi pada tingkat tertentu tergantung kepada bentuk
informasi yang disimpan dan hubungan informasiinformasi tersebut dengan materi
yang telah ada dalam memori jangka panjang.
Model-model
pemecahan masalah yang lain ada exspert problem solver dan novice problem
solver.
2.3 Prinsip-prinsip
Pembelajaran Pemahaman Informasi
Adapun
tujuan pembelajaran pada umumnya adalah untuk mengembangkan struktur kognitif
anak dengan mengembangkan penyimpanan pengetahuan yang dan pengambilan
keputusan dalam pemecahan masalah . hal ini mengacu pada pengembangan skema
berpikir siswa. Adapun komponen yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran
yaitu membingbing penerimaan stimuli baru oleh siswa, memudahkan siswa
melakukan encoding, memberdayakan kemampuan siswa untuk menerima, mengingat dan
mengeluarkan kembali imformasi tersebut.
Didalam
pembelajaran , yang pertama harus kita lakukan adalah mengarahkan perhatian
siswa , hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1
.Tujuan-tujuan kusus pembelajaran : kita nyampaikan tujuan pembelajaran
sehingga secara otomatis siswa dapat mengidentifikasi dan memperhatikan spek
aspek penting materi pembelajaran yang baru ini. Tetapi tujuan pembelajaran
salah diformulasikan maka siswa akan hanya menguasai detail informasi yang
tidak bermakna.
2.
tehnik advance organizer : dimana diawal pembelajaran diberikan ringkasan
materi baik secara verbal maupun visual hal ini untuk membantu siswa untuk
menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan baru dalam materi baru.
Oleh karena itu advance organizer ini menyediakan suatu kerangka konseptual
untuk pembelajaran materi baru dan memudahkan siswa dalam melakukan proses
encoding.
Didalam
pembelajaran komponen penting kedua yang harus kita lakukan yaitu proses
encoding. Proses encoding ini berfungsi untuk menyiapkan informasi baru yang
dapat disimpan dalam memori jangka panjang. Harus ada konstruksi elaborasi
pengetahuan yang tumpang tindih agar mudah untuk pemanggilan selanjutnya. Agar
encoding ini dapat berhasil harus mempertimbangkan dua hal yaitu ketersediaan
informasi yang memadai dan bermakna dalam memori jangka panjang dan
pentranferan pengetahuan ini ke memori jangka pendek untuk pengintegrasian
dengan pengetahuan yang baru.
Ada
dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi siswa dalm encoding ini
, seperti :
-pendekatan
b imbingan berdasarka pembelajaran ( instruction –based aids )dapat dilakukan
melalui advance organizer , pemberian sinonim untuk kata-kata sulit ,
peertanyaan penting dalam teks sebagai penekanan , pemberian ringkasan bab.
-
bimbingan yang berorientasi pada siswa ( learner- based aids ) dengan
pengggunann syarat-syarat verbal atau visual untuk meningkatkan proses encoding.
Seperti penggunaan akronim ataupun katagori-katagori yang berurutan .
Penggunaan
kata kunci ( keys word) juga dapat membantu siswa mengingat fakta-fakta ,
konsep-konsep serta hubungan antara konsep. Selain itu ada juga self
referencing , disini informasi yang hendak di[pelajari dihubungkan dengan
pribadi siswa.
Selain
pendekatan diatas dapat juga dilakukan melalui diskusi kelompok untuk
meningkatkan pemahaman materi. Karena bias saling bertukar informasi dan
pengetahuan awal serta pengalaman yang akan nanti dikonstuksikan menjadi
hubungan setiap teks yang dibaca dengan pengetahuan awal yang berbeda-beda dari
setiap siswa dan skema pemikiran yang berbeda akan diintegrasikan dalam skema
seorang siswa sesuai skema yang diharapkannya.
Didalam
pembelajaran komponen ketiga yang penting yaitu membantu siswa menyimpan
informasi dan mengeluarkan kembali ketika diperlukan kapan saja( facilitating
storage and retrieval) hal inidapat dilakukan dengan mengembangkan kemampuan
siswa dalam strategi belajar. Dengan strategi belajar yang tepat maka siswa
akan dapat menghadapi hambatan dalam proses belajar misalnya konsep yang
abtrak., kesalahan contoh, inkonsistensi teks. Sehinnga strategi ini harus
diajarkan seiring berlangsungnya pembelajaran., strategi ini harus dimodelkan
oleh guru secara detail dan exsplesit serta cara pelaksanaan strategi tersebut,
siswa praktik dengan strategi itu dengan umpan balik masing-masing siswa.
2.4 Prinsip-prinsip
pembelajaran pemecahan masalah
Untuk
pembelajaran pemecahan masalah perlu adanya pengembangan struktur pengetahuan
yang kaya dan terintegrasi dalam domain pemecahan masalah sehingga perlu
memiliki pengetahuan skematik dan kreativitas pemecahan masalah.kedua harus
,mempunyai prinsip-prinsip tertentu dalam brbagi kontek bias diilustrasikan.kemudian
adanya analisis strategi pemecahan masalah oleh siswa. Sehingga untuk
tercapainya pembelajaran pemecahan masalah perlu adanya perubahan kurikulum
srukturnya agar relevan dengan kemampuan yang hendak dikembangkan dalam
pemecahan masalah.
6.1
Aplikasi dalam pembelajaran PPKn
Didalam
aplikasi ini akan dibedakan antara tujuan pemahaman konsep dengan orientasi
untuk pemecahan masalah. Didalam pengolahan informasi pembelajaran PPKn
meliputi menerima, mengkode, mengingat, mengeluarkan kembali dan terakhir
penerapan pengetahuan untuk pemecahan masalah yang muncul. Sehinggga transfer
of learning dan belajar bagaimana caranya belajar ada dalam pembelajaran PPKn.
Transfer of learning ini dimaksudkan untul memberikan makna terhadap
pengetahuan ataupun keterampilan untuk dapat diaplikasiakan ke berbagai konteks
yang baru. Proses transfer itu tidak akan dapat berjalan apabila siswa tidak
dapat mengaktifkan dan mengambangkan skemanya.artinya pengetahuan yang
dipelajari tidak dapat diintegrasikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
Hal ini karena belajar dengan menghafal bukan dengan pemahaman, hnya menguasai
konsep yang terbatas .sehingga pembelajaran strategi belajar pemehaman
informasi diperlukan.
Belajar bagaimana caranya belajar
mengacu pada konsep metakognisi yaitu suatu kemampuan atau kompetensi yang
diperlukan untuk mengarahkan belajar, mengingat dan berpikir. Serta menemukan
strategi belajar untiuk pemahaman, pemecahan masalah.
Adapun
pengembangan strategi belajar untuk pemahaman konsep adapun tiga langkah yang
harus dilalui yaitu :
1.mengembnagkan
isyarat untuk menerima konsep baru dalam pembelajaran PPKn
2.
memilih dan mengembangkan dukungan konseptual yang memudahkan proses encoding
informasi
3.
mengembangkan isyarat yang membantu siswa untuk merespon informasi yang sudah
dipelajari.
Adapun langkah langkah pengembangan
pembelajaran pemecahan masalah dapt dilakukan dengan tiga langkah seperti :
- Analisis hakikat masalah
- Analsis perilaku pemecahan masalah pemula
- Sampaikan masalah kepada siswa dan terapkan strategi untuk membantu siswa memecahkan masalah
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Adapun
asumsi dasar hdan utama dalam pengolahan informasi ini yaitu mendeskripsikan
hakikat sistem memori manusia dan menjelaskan cara-cara pengetahuan itu
direpresentasikan dan disimpan dalam memori manusia. Memori manusia tidak hanya
menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama dan memunculkan kembali saat
diperlukan tetapi memori manusia merupakan struktur yang kompleks yang
memproses dan mengorganisasikan seluruh pengetahuan manusia. Sehingga memori
itu terorganisir dan aktip. Maksudnya aktip itu yaitu bagaimana memori itu
menseleksi data sensori dan kemudian diproses , mentransformasi dan menjadi
imformasi yang berbermakna.
Ada
tiga struktur proses pengolahan informasi yaiu sensori register, short-term
memory, dan long-term memory.sistem seperti ini disebut sistem memori
multistage atau multi jenjang. Namun hal ini dianggap sulit untuk
mengidentifikasi karakteristik model struktur memorinya seperti seberapa besar
kapasitas setiap struktur, unit-unit apa saja yang ada dalam setiap struktur. Konsep multistage
ini dirubah menjadi keaktifan informasi dalam memori kerja.karena tingkat
keaktifan memori akan berbeda antara informasi utuh dengan informasi yang
terpisah-pisah.kemudian untuk mengetahui cara kerja memori kita dapat
melihatnya melalui pembagian memori dalam tiga bentuk yaitu memori episodik,
memori semantik, dan memori prosudural.
Didalam
setiap pembelajaran proses pengolahan informasi harus berjalan agar pengetahuan
yang didapat bisa bermakna dan tersimpan dalam memori jangka panjang. Begitu
pentingnya kita Untuk memiliki strategi pembelajaran sehingga kita mampu
mengelaaborasi, dan mengatasi hambatan yang ada dalam pembelajaran. Encoding
proses merupakan komponen belajar yang paling penting karena pada encoding
stimulli inilah informasi yang ada dalam memori kerja di kodekan dan
ditransformasikan untuk memberikan makna terhadap informasi itu kemudian siap
untuk disimpan dalam long-term memory dan diterapkan kapan saja dibutuhkan
1.2
Saran
Untuk
lebih memahami materi ini memerlukan proses pemahaman yang mendalam dalam
proses pendalaman informasi. Untuk memahaminya bisa dengan bantuan even
organizer untuk lebih mudah memahami essensi dari teori pengolahahan informasi.
0 Response to "Makalah : Teori Pengolahan Informasi"
Post a Comment
|Dukung kami dengan memberikan komentar yang membangun|