Makalah : Kajian Antropologi Dalam IPS Terpadu


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Antropologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dimana  Secara harafiah antropologi berarti ilmu atau studi tentang manusia antropologi mempelajari manusia sebagai mahkluk biologis, dan sebagai makhluk sosial. Antropologi di dalam masyarakat berperan sebagai peneliti tentang keanekaragaman masyarakat. Suku bangsa yang dapat digunakan untuk ilmu itu sendiri (pengembangan metode ilmiah), juga sebagai dasar untuk mengambil kebijakan pembangunan yang dapat memecahkan masalah – masalah social di dalam masyarakat. Para antropolog bersama – sama dengan sosiolog dapat membantu memecahkan masalah social budaya dan merencanakan pembangunan social. Para antropolog dapat menjalin hubungan dengan para ahli dari ilmu – ilmu lain untuk mengembangkan metode penelitian yang intensif dan mendalam tentang beragam kebudayaan yang jumlahnya ribuan di dunia. Belakangan ini masalah sosial budaya dalam kehidupan begitu nyata semakin hari masalah-masalah itu timbul dengan banyak dan beragam dari kekerasan, paksaan, penggusuran dan lain sebagainya. Era reformasi dimaksudkan untuk membangun Indonesia baru, yaitu Indonesia yang demokratis, berkeadilan dan majemuk. Dengan reformasi kita tinggalkan sepenuhnya seluruh budaya politik orde baru yang otoriterianis, nepotis dan korup. Kita berharap spirit reformasi akan menggerakkan semangat, pola pikir, perilaku dan strutur, serta sistem dalam penyelenggaraan negara. Tetapi semakin lama, kita menemukan kenyataan yang menjemukan. Proses reformasi yang sedang berjalan saat ini membawa dampak yang kurang menggembirakan. Kehidupan politik ari hari kehari semakin tanpa arah. Ada yang kecewa, dan bahkan ada yang mengatakan, reformasi telah mati. Tidak ada yang bisa disalahkan. Semua itu adalah kesalahan kolektif bangsa. Memang harus diakui, masalah yang kita hadapi amat kompleks. Setiap kali kita disodori berita-berita dan juga gosip-gosip tentang kebejatan moral kalangan elit politik dan pemimpin. Ilmu antropologi juga berperan penting dalam pembangunan, mereka melakukan penelitian-penelitian mengenai perubahan sosial dan kebudayaan, hubungan antar etnik atau suku bangsa, perkotaan politik dan berbagai masalah sosial lainnya.


1.2.RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah konsep dasar ilmu antropologi ?
2.      Bagaimakah fungsi ilmu antropologi dalam kehidupan manusia ?
3.      Bagaimana hubungan antropologi dengan ilmu lainnya ?
4.      Bagaimanakah aktivitas ilmu antropologi ?


1.3. TUJUAN
1.      Agar dapat mengetahui konsep yang mendasar dari ilmu antropologi.
2.      Agar dapat mengetahui fungsi ilmu antropologi dalam kehidupan manusia.
3.      Agar dapat mengetahui hubungan antara antropologi dengan ilmu yang lainnya.
4.      Agar dapat mengetahui apa saja yang menjadi aktivitas dari ilmu antropologi.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Konsep Dasar Ilmu Antropologi
Konsep dasar antropologi :
Antropos artinya  Manusia, dan Logos artinya ilmu

Secara harfiyah antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan kebudayaannya.

Konsep dasar antropologi

Mencakup 5 pokok kajian yaitu :

1) Sejarah terjadi dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.

2) Sejarah terjadinya aneka warna manusia berdasarkan cirri-ciri tubuh.

3) Persebaran dan terjadinya keseragaman bahasa yang diucapkan manusia.

4) Perkembangan persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia

5) Masalah keragaman budaya suku-suku bangsa seluruh dunia dewasa itu.

2.2. Fungsi Ilmu Antropologi dalam Kehidupan Manusia
·         Dapat mengetahui pola prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara Universal maupun pola prilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa).
·         Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang
·         Dengan mempelajari Antropologi akan memperluas wawasan kita terhadap tata pergaulan umat manusia diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan-kekhususan yang sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga menimbulkan toleransi yang tinggi.
·         Dapat mengetahui berbagai macam problema dalam masyarakat serta memiliki kepekaan terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat baik yang menyenangkan serta mampu mengambil inisiatif terhadap pemecahan permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakatnya
Pengertian Antropologi dapat dilihat dari 2 sisi yaitu Antropologi sebagai ilmu pengetahuan artinya bahwa Antropologi merupakan kumpulan pengetahuan-pengetahuan tentang kajian masyarakat dan kebudayaan ayng disusun secara sistematis atas dasar pemikiran yang logis. Dan pengertian Antropologi yang kedua adalah cara-cara berpikir untuk mengungkapkan realitassosial dan budaya ayng ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Konsep-konsep dasar pada dasarnya adalah konsep-konsep yang pokok yang akan menjadi bahan kajian dalam Sosiologi maupun dalam Antropologi.

2.3. Hubungan Ilmu Antropologi dengan Ilmu lainnya

1. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Politik
Antropologi menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan serta peranan-peranan dan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana.
Hasil penyelidikan antropologi yang menyangkut aspek cultural termasuk dalam gagasan dan lembaga politik yang dapat menjelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan politik.

2. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Etika
Etika memberikan dasar moral kepada antropologi mana yangtidak boleh dikerjakan. Karena untuk penelitian antropologi sering para peneliti tidak mengutamakan etika sehingga dapat kaedah-kaedah yang diatur pemerintah. Dengan adanya ilmu etika diharapkan penelitian atua praktek antropologi dapat memperhatikan dan mengindahkan peraturan-peraturan yang berlaku.
3. Ilmu Antropologi dengan Sejarah
Sejarah menyumbang bahan yang berupa fakta dan data masa lampau yang dapat dijadikan sebagai pola ulang dalam menentukan proyeksi masa depan. Sejarah dan antropologi merupakan satu kesatuan yang mana antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan kebudayaan. Sedangkan sejarah sudah termasuk di dalamnya.
4. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Filsafat
Filsafat merupakan usaha untuk secara rasional dalam mencari pemecahan atau jawaban atas pertanyaan yang menyangkut mengenai kehidupan manusia. Untuk menunjang antropologi, filsafat juga dibutuhkan sebagia pandangan hidup bagi kehidupan bermasyarakat.

5. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Psikologi
Psikologi mempelajari dan menyelidi pengalaman dan tingkah laku individu manusia yang dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial. Sebagaimana yang diketahui antropologi mempelajari tentang manusia dan psikologi menyelidiki pengalaman dan tingkah laku manusia. Adanya hubungan yaitu dengan menggunakan analisa psikologi, maka ilmu antropologi dapat menganalisa secar amendalam apa saja yang terjadi di masa lalu.


6. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Hukum
Hubungan antara ilmu antropologi dengan ilmu hukum terletak di dalam peranan hukum sebagai pembentuk peraturan-peraturan dalam mengkaji antropologi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
7. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Sosiologi
Sosiologi membantu ilmu antropologi dalam mempelajari susunan kemasyarakatan, latar belakang, serta kebudayaan manusia dan pola kehidupan manusia. Sehingga dengan adanya sosiologi dapat mempermudah sarjana dalam mengkaji ilmu antropologi.
8. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu antropologi dengan ilmu ekonomi saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Kekuasaan ekonomi bersifat universal dalam membentuk wujud yang bermacam-macam, karena perubahan dalam hidup masyarakat lebih cepat dirasakan oleh manusia itu sendiri. Sedangkan antropologi yang mempelajari manusia dimana manusia itu sendiri tidak dapat lepas dari pengaruh ekonomi.

2.4.  Aktivitas Ilmu Antropologi
            a. Peran antropologi di masyarakat
            Pada kehidupan politik, hukum, dan perekonomian, antropologi memberikan suatu alternatif politik lokal, hukum adat, dan perekonomian tradisional yang disandarkan pada kearifan lokal yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu. Pada dunia politik, antropologi telah memberikan sumbangan berupa sistem politik lokal yang dapat menambah perbendaharaan dalam ilmu politik serta suatu strategi politik terkait dengan pembangunan kegiatan politik negara yang didapat dari hasil penelitian sistem politik diberbagai daerah di Indonesia (integrasi nasional). Pada bidang hukum, antropologi banyak memberikan catatan-catan penting tentang bagaimana hukum adat yang selama ini mejadi faktor tak tertulis yang justru pada daerah tertentu menjadi hukum yang masih lebih dominan dipakai daripada hukum konvensional. Kegiatan perekonomian telah menjadi hal lazim dalam pengkajian bidang antropologi. Kegiatan perekonomian masyarakat yang dikaji dari sudut pandang budaya untuk menjelaskan bagaimana kegiatan perekonomian manusia berlangsung dari semenjak sistem tradisional hingga pasar bebas. Hal ini yang menyebabkan perekonomian juga memerlukan antropologi dalam hal penjelasan sistem perekonomian yang bermula dari sistem tradisional yang kini berkembang menjadi sistem pasar bebas.
Antropologi sendiri menfasilitasi dialog-dialog multikulutral yang mendorong terciptanya pluralitas dimasyarakat bertujuan untuk tetap menjaga stabilitas keamanan didalam masayarakat (integrasi sosial yang berujung pada integrasi nasional). Bidang pertahanan dan keamanan negara sebenarnya membutuhkan antropologi sebagai sumber informasi yang terkait dengan pengenalan karakter masyarakat dan kebudayaannya dalam rangka menjaga keutuhan NKRI yang terus diusahakan oleh seluruh masyarakat. Bapak Koentjaraningrat sendiri sebagai antropolog pertama mendapatkan kursi kehormatan dalam mengajar perguruan tinggi militer (kepolisian), dimana ia memberikan kuliah tentang manusia dan kebudayaan di Indonesia. Hal ini membuktikan antropologi menempati peran penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam bidang pertahanan dan keamanan negara Indonesia.

b.Tokoh-tokoh antropologi

1)   Koentjaraningrat
            Koentjaraningrat lahir di Yogyakarta tahun 1923. Beliau lulus Sarjana Sastra Bahasa Indonesia Universitas Indonesia pada tahun 1952. mendapat gelar MA dalam antropologi dari Yale University (Amerika Serikat) tahun 1956, dan gelar Doktor Antropologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1958. Sebelum menjalani pensiun tahun 1988, ia menjadi gurubesar Antropologi pada Universitas Indonesia. Beliau pernah pula menjadi gurubesar luar biasa pada Universitas Gajah Mada, Akademi Hukum Militer, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, dan pernah diundang sebagai gurubesar tamu di Universitas Utrecht (Belanda), Universitas Columbia, Universitas Illinors, Universitas Ohio, Universitas Wisconsin, Universitas Malaya, Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales di Paris, dan Center for South East Asian Studies, Universitas Kyoto. Penghargaan ilmiah yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Utrecht (1976) dan Fukuoka Asian Cultural Price (1995).
            Menurut beliau, dalam menentukan dasar-dasar dari antropologi Indonesia, kita belum terikat oleh suatu tradisi sehingga kita masih dapat memilih serta mengkombinasikan berbagai unsur dari aliran yang paling sesuai yang telah berkembang di negara-negara lain, dan diselaraskan dengan masalah kemasyarakatan di Indonesia. Karya-karyanya yang telah diterbitkan antara lain Atlas Etnografi Sedunia, Pengantar Antropologi, dan Keseragaman dan Aneka Warna Masyarakat Irian Barat.
2)   Parsudi Suparlan
Prof. Parsudi Suparlan adalah seorang Antropolog Nasional, ilmuwan sejati, yang berjasa menjadikan Antropologi di Indonesia memiliki sosok dan corak yang tegas sebagai disiplin ilmiah, yang tak lain adalah karena pentingnya penguasaan teori. Beliau lulus Sarjana Antropologi dari Universitas Indonesia tahun 1964. Kemudian menempuh jenjang MA lulus pada tahun 1972 dan PhD lulus tahun 1976 di Amerika Serikat. Beliau mencapai gelar Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia tahun 1998. Menurut beliau, antropologi merupakan disiplin ilmu yang kuat, karena pentingnya teori, ketajaman analisis, ketepatan metodologi, dan tidak hanya sekedar mengurai-uraikan data. Selain itu, juga pentingnya pemahaman yang kuat mangenai konsep kebudayaan dan struktur sosial.
1)   Clifford Geertz (1926 – 2006)
            Profesor Clifford Geertz adalah seorang tokoh antropologi asal Amerika Serikat. Beliau dijuluki sebagi Tokoh Antropologi Segala Musim. Hal ini dikarenakan pemikirannya yang selalu mengikuti zaman. Karyanya yang berjudul The Religion of Java adalah suatu karya yang berciri kuat structural-fungsionalisme klasik. Geertz juga diakui sebagai salah satu pembuka jalan bagi pemikiran postmodernisme dalam ilmu-ilmu sosial. Hampir dalam setiap karya dan perbincangan teori antropologi di dunia mengutip karya-karyanya, sekalipun perbincangan tersebut mengkritik/kontra dengan pemikirannya. Salah satu pemikirannya yang mengandung relevasi dan merefleksikan kondisi masyarakat dan kebudayaan kota masa kini adalah tesis tentang involusi pertanian yang dapat dilacak dalam buku Agricultural Involution, The Process of Ecological Change in Indonesia (1963).
2)   James Danandjaja (1934 – …)
            James Danandjaja dilahirkan di Jakarta 13 April 1934. Beliau adalah tokoh Folklor Nusantara yang pertama. Bagian budaya yang bernama folklor itu berupa bahasa rakyat, ungkapan tradisional, teka-teki, legenda, dongeng, lelucon, nyanyian rakyat, seni rupa, dan lain sebagainya. Ilmu tentang folklor ia perkenalkan kepada mahasiswa jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia sejak tahun 1972. pada mata kuliah tersebut, para mahasiswa antara lain ditugasinya mengumpulkan berbagai folklor di tanah air.
Hasil pengumpulan itulah, antara lain yang ia gunakan untuk bukunya. Ia mendapatkan Master dari Universitas Berkeley tahun 1971 dengan karya tulis yang kemudian diterbitkan sebagai buku, An Annotated Bibliography of Javanese Folklore. Gelar Doktor dalam bidang Antropologi Psikologi ia peroleh dari Universitas Indonesia tahun 1977, dengan disertasi Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali. Buku lain karya Jimmi adalah Pantomim Suci Betara Beratak Trunyan, Bali dan Upacara Lingkaran Hidup di Trunyan, Bali, serta Folklor Indonesia.




BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Antropologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dimana 
Secara harafiah antropologi berarti ilmu atau studi tentang manusia antropologi mempelajari manusia sebagai mahkluk biologis, dan sebagai makhluk sosial. Konsep dasar antropologi mencakup 5 pokok kajian yaitu : 1) Sejarah terjadi dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis. 2) Sejarah terjadinya aneka warna manusia berdasarkan cirri-ciri tubuh. 3) Persebaran dan terjadinya keseragaman bahasa yang diucapkan manusia. 4) Perkembangan persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia 5) Masalah keragaman budaya suku-suku bangsa seluruh dunia dewasa itu. Adapun fungsi dari ilmu antropologi dalam kehidupan manusia yaitu : dapat mengetahui pola prilaku manusia, dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang, dengan mempelajari Antropologi akan memperluas wawasan kita terhadap tata pergaulan umat manusia diseluruh dunia, dapat mengetahui berbagai macam problema dalam masyarakat. Ilmu antropologi memiliki hubungan atau kaitan yang erat dengan ilmu lainnya. Antara lain : hubungan ilmu antropologi dengan ilmu  politik, hubungan ilmu antropologi dengan ilmu etika, hubungan ilmu antropologi dengan ilmu filsafat, hubungan ilmu antropologi dengan ilmu psikologi, hubungan ilmu antropologi dengan ilmu hukum, hubungan ilmu antropologi dengan ilmu sosiologi, dan hubungan ilmu antropologi dengan ilmu ekonomi. Antropologi memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat, dan terdapat beberapa tokoh penting yang telah mengkaji ilmu antropologi antara lain :  Koentjaraningrat,  Parsudi Suparlan, Clifford Geertz, James Danandjaja .

3.2. SARAN
Dalam rangka dilakukannya upaya pelestarian kebudayaan alangkah baiknya memperhatikan kajian ilmu antropologi yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial . Karena antropologi memiliki peranan yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan manusia.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah : Kajian Antropologi Dalam IPS Terpadu"

Post a Comment

|Dukung kami dengan memberikan komentar yang membangun|