Inilah Indonesia saat ini ; Perubahan Prilaku Sosial Politik Demokrasi

Pernahkah anda merasa ada sesuatu yang hilang di era reformasi ini ? Ketika segala kegiatan masyarakat yang jauh dari nilai kegotong royongan ? Perubahan prilaku sosial terjadi secara brutal dan ekstrim? 

Kita telah memasuki sistem Demokrasi macam apa ini saudaraku?, namun ketika kita sudah melangkah jauh dalam kemerdekaan namun sepertinya kita tidak memiliki kekuatan pemimpin/pemerintahan yang kokoh dan kekuatan partisipasi publik/rakyat yang dipimpinya kokoh, maka kita akan semakin jauh dari esensi Demokrasi yang sesungguhnya. 

Menjadi sebuah pertanyaan khusus yang perlu kita tanyakan pada diri kita semua, apakah Demokrasi kita saat ini mengutamakan kepentingan konstituen (rakyat) ? Atau kepentingan-kepentingan salah satu atau beberapa orang elit?

Seandainya Bapak Bangsa kita Ir. Soekarno masih hidup , beliau akan mengutarakan dengan tegas bahwa kita jatuh saat ini, kita terbelenggu , kita harus segerakan untuk kembali kepada Demokrasi jati diri bangsa kita yang real yaitu Demokrasi Pancasila. 

Sistim Demokrasi yang kita hadapi saat ini adalah sistem yang mulai menunjukkan wujudnya yaitu Sistem Demokrasi Libral , bagaimana kita melihat semua aktivitas pemerintahan, keadilan hukum di Indonesia semuanya bisa ditimbang dengan ukuran rupiah. 

Ketika kita mengharapkan adanya musyawarah mufakat dalam perwakilan , sila ke 4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Namun praktik Sistem Demokrasi yang kita hadapi saat ini mengedepankan adanya Kapitalisme , dan Materialisme. Semua punya harga , tidak terkecuali Keadilan Hukum. 

Siapapun Anak Bangsa yang masih bisa berbicara dengan Hati Nuraninya bahwa apa yang terjadi dalam Demokrasi kita saat ini adalah Demokrasi yang Traksaksional , ada yang membeli, ada yang menawarkan , harga cocok, DEAL !!!!

"Apa yang bisa engkau berikan padaku, itulah yang bisa aku berikan padamu sesuai harga yang engkau tawarkan "

Dimana wahai engkau kata senasib, sepenanggungan, dimana saudaraku? 

Kita akan bertempur, kita akan berkelahi dengan sesama Anak Bangsa. inilah yang Bangsa kita Indonesia hadapi saat ini untuk merebutkan posisi dan harga. 

Pura-pura baik, ketemu dipeluk, cium pipi kiri dan kanan, namun dibelakang kita dia menusuk.

Itulah keadaan kita saat ini.... mari kita bersama-sama memperbaiki diri agar kita tidak terbawa ke arus kapitalisme, materialisme dan demokrasi libral yang ekstrim. 

#kawal_Pilkada_serentak_9_Desember_2015

Sumber ;
Surya Paloh . Konsulidasi.2015. Pidato Ketua Umum Partai NASDEM

Tweet

Subscribe to receive free email updates: